Jumat, 20 Mei 2011

CARA MEMBANGKITKAN KREATIVITAS DIRI


A.    Percaya Diri Mengatasi Kesulitan
Percaya pada kemampuan diri sendiri disebut peercaya diri (believe in myself). Manusia memiliki kemampuan, manusia percaya bahwa dirinya akan berhasil. Sebagai motivasi untuk mencapai kesempunaan. Namun percaya diri di sini sifatnya ditak mutlak karena masih ada kekuatan di atas manusia, yaitu Tuhan. Kekuatan tuhan merupakan control diri agar manusia tidak berbuat takabur. Dan selayaknya manusia menyadari bahwa manusia memiliki keterbatasa. Akan tetapi, percaya diri mengarahkan perbuatan manusia pada perwujudan keinginan yang diyakininya.
Kemampuan yang mendukung usaha/perjuangan membangkitkan sikap “percaya diri”. Kemampuan yang dimaksud di sini meliputi kemampuan fisik dan kemampuan intelektual. Kemampuan fisik berkenaan dengan jasmani, baik tenaga jasmaninya sendiri atau tenaga jasmani bantuan orang lain. Kemampuan intelektual berkenaan dengan tingkat keahlian berfikir analistis dan keterampilan berdasarkan pendidikan dan pelatihan yang telah ditempuh, sehingga dapat merencanakan secara baik usaha yang dapat ditempuh dalam mewujudkan keinginan.
Makin tinggi tingkat seseorang makin tinggi pula tingkat percayaan diri. Sehingga makin dekat pula pada kemungkingn keberhasilannya. Apabila usaha didak berhasil walaupun sudah dengan kemampuan dan usaha yang maksimal. Barulah dikatakan bahwa segala sesuatunya adalah kehendak Tuhan. Manusia pasrahdan tawakal kepada Tuhan  karena tuhan maha penyayang dan maha pengasih. Itulah maka sebabnya dikatakan “setiap usaha dimulai dengan do’a” supaya berhasil. Dalam bahasa latin dikenal ungkapan yang mengaitkan do’a dan usaha yaitu “Ora et Labora”, artinya berdo’a dan bekerja atau do’a yang disertai dengan usaha.
Kemampuan dan percaya diri mendorong manusia kreatif dan penuh inisiatif. Daya imajinatif tinggi. Sikap percaya diri menebalkan iman kepada tuhan, apalagi jika harapan itu terkabul , berhasil atau menjadi kenyataan. Namun, setelah harapan terkabul. Iman manusia menjadi  lain, manusia menjadi lupa dan ingkar kepada Tuhannya. Keberhasilan yang  telah mereka dapat, mereka anggap adalah hasil usaha mereka sendiri. Di sini manusia telah memutuskan tali ikatan kemampuan dan percaya diri dengan kekuasaan Tuhan. Dan seseungguhnya tidak ada daya dan upaya melainkan tuhan yang maha esa.
Sikap percaya diri menunbuhkan keyakinan yang mantap bahwa usaha yang dilakukan itu benar. Tetapi kebenaran yang dimiliki manusia itu relative. Sedangkan kebenaran tuhan itu mutlak atau absolute.
Untuk mewujudkan harapan menjadi kenyataan, mungkin manusia banyak mengalami kesulitan atau hambatan. Kesulitan atau hambatan itu antara lain kurang pengalaman,kurang pendidikan dan pelatihan, kurang komunikasi dengan pihak lain, kurang banyak memperoleh informasi dan tidak takwa kepada tuhan yang maha esa.
Untuk mencapai keberhasilan, maka semua kesulitan atau hambatan tersebut harus diatasi dengan cara meningkatkan kemampuan yang berarti memupuk sikap percaya diri, membangkitkan gairah kreativitas serta semangat kerja.
Cara meningkatkan kemampuan itu, antara lain adalah :
a.       Berusaha keras meningkatkan pendidikan dan pelatihan, tidak hanya formal, tetapi juga nonformal, baik dengan belajar sendiri ataupun dengan magang pada orang lain yang sudah berhasil.
b.      Peningkatan pengalaman, berupaya banyak memperoleh pengalaman nyata dari kehidupan, keberhasilan manusia dengan melibatkan diri secara sukarela tanpa mengharapkan imbalan jasa dalam dunia kerja dan servis, yang pentingmemperoleh keahlian dan keterampila, dari tahap rendah terus ketahap yang wajar.
c.       Banyak berkomunikasi, bekerja sama dan ikut serta dengan manusia yang sudah berhasil dalam usaha untuk memperoleh masukan yang dapat dijadikan acuan atau contoh, sehingga membangkitkan kreativitas dan semangat usaha yang memberi harapan.
d.      Banyak memperoleh informasi tentang keberhasilan. Hal itu mendorong untuk berusaha keras dan membangkitkan gairah kerja yang memberi harapan, misalnya informasi kiat0kiat keberhasilan pengusaha tertentu atau kehidupan keluarga yang sukses.
e.       Banyak mengamati gejala kehidupan manusia dalam segala aspek, aspek pemikiran, keberhasilan, yang sekiranya menimbulkan kreativitas usaha dan timbulnya semangat, usaha dan harapan, sehingga dapatdijadikan acuan untuk menentukan jenis usaha apa yang patut dijalankan dan member harapan.
f.       Mendengarkan dan menghayati nasihat-nasihat yan gmengandung nilai-nilaimoral yang mempertebal keyakinan kepada tuhan yang maha kuasa, serta memantapkan keyakinan percaya diri, sehingga dapat memberi arah kehidupan yang lebih cerah.
Nasihat-nasihat yang mengandung nilai moral akan memberi arah kepada harapan. Harapan yang didambakan adalah perbaikan nasib yang lebih sejahtera. Caranya bagaimana? Orang yang mempunyai harapan berusaha pergi merantau mencari pengalaman. Disana mereka berkomunikasi, memperoleh pengalaman nyata dalam kehidupan, mencari kenalan yang patut dijadikan saudara dan channel yang member harapan dan mungkin kedepannya dapat membantu diri kita. Dengan demikian maka mudah-mudahan haparan dapat menjadi kenyataan.
Karya cipta yang melukiskan suatu harapan adalah novel yang ditulis oleh hamka berjudul merantau ke Deli. Novel ini menceritakan dengan nyata nasib kuli kontrak yang bekerja di tanah Deli pada zaman colonial belanda. Novel ini menguraikan jatuh bangunnya kehidupan yang lebih sejahtera. Novel ini mengandung ajaran , moral yang tinggi dan filosofi kehidupan mengenai cara mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
Dari celah-celah kehidupan yang dapat dibaca dalam harian lampung post, seorang bapak berusaha keras memperbaiki nasib dengan penuh harapan dan optimis adalah abdul rasyid kelahiran bukit tinggi 87 tahun lalu. Hamper separo umurnya dihabiskan di tanah perantauan dengan tujuan memperoleh kesejahteraan hidup. Dia menekuni usaha dagang buku bekas selama kurang lebih 20 tahun. Disamping sebagai sumber nafkah, usaha dagang buku bekas juga menambah ilmu pengetahuan.dan memberikan kepuasan batin. Kekayaan yang tidak pernah habis adalah ilmu dan budi.dia tidak akan berhenti menekuni usahanya sebelum tuhan mencabut nyawanya.
Nilai-nilai kemanusiaan yang perlu diambil  dari kehidupan pak abdul rasyid ini adalah semangat beliau dalam mengatasi kesulitan, ketekunan beliau dalam berusaha, dan meningkatkan kemampuan dengan menambah ilmu penetahuan melalui buku-buku bekas yang beliau jual. Ketekunan beusaha diwujudkan dengan tekad yang penuh keyakinan.
Salah satu usaha meningkatkan kemampuan adalah banyak membaca. Melalui bacaan yang banyak diperoleh informasi berharga tentang kehidupaan atau tentang cara mencapai keberhasilan. Ketekunan belajar dan  memperhatikan banyak gejala tentang kehidupan adalah dengan cara yang baik untuk memperoleh ilmu. Ilmu adalah kekayaan yang tidak pernah habis. Dengan modal ilmu, cita-cita dan harapan dapat menjadi kenyataan. Tepatlah nasehat agama “carilah ilmu sejak buaian sampai ke liang lahat” yang disebut long time education.
Ruang Lingkup Keberhasilan Dan Kebahagiaan
Dalam kehidupan manusia, yang paling didampakannya adalah keberhasilan dan yang dihindarinya adalah kegagalan. Keberhasilan dan kegagalan merupakan dua produk usaha manusia. Keberhasilan adalah pencapaian hasil usaha seseorang berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Hasilyang dicapai itu minimal kesejahteraan orang itu sendiri dan maksimal kesejahteraan masyarakat luas. Apabila keberhasilan hanya diperoleh seseorang dan dinikmatinya sendiri atau bersama keluarganya, itu disebut keberhasilan individual.
Setiap orang memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda karena kemampuan setiap individu berbeda-beda. Seorang ahli dan terampil dalam bidang pekerjaan tertentu, berhasil dalam hidupnya. Akan tetapi, seseorang yang tidak punya keahlian dan keterampilan hanya berhasil memenuhi nafkah kebutuhan hidup sehari-haridan memperoleh sedikit nilai lebih yang dapat ditabung. Keadaan ini disebabkan fasilitas penunjangan keberhasilan minim sekali, hanya modal tenaga fisik. Berdasarkan kedua keadaan ini, jelaslah bahwa ada perbedaan kualitas keberhasilan prang yang satu dengan orang yang lain. Namun keduanya temasuk keberhasilan individual.
Apabila keberhasilan individual berkembang di kalangan banyak orang. Sehingga menyejahterakan masyarakat luas, barulah disebut  keberhasilan masyarakat social (social welfare). Keberhasilan masyarakat memang bermula dari pengembangan usaha seseorang atau sekelompok orang atau pemerintah. Misalnya seseorang atau sekelompok orang mendirikan perusahaan besar yang mampu menampung banyak tenaga kerja, mampu memproduksi kebutuhan masyarakat luas, mampu ikut serta mencerdaskan masyarakat dan kehidupan berbangsa dan tanah air.
Dalam mencapai harapan, (dimana definisi harapan itu sendiri adalah cita-cita manusia yang realistis agar segala keperluannya untuk dapat bertahan hidup, mungkin terkabul atau tercapai terpenuhi atas karunia Tuhan, karena kegiatan mewujudkan kebutuhan hidup itu sudah dirintis atau  dijalankan, yang dilandasi kesanggupan fisik dan intelektual, dengan penuh percaya diri karena didukung oleh usaha dan kemampuan) manusia butuh usaha yang sungguh-sungguh dan disertai dengan do’a kepada tuhan. Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang atau bangsa jika orang atau bangsa itu sendiri yang merubahnya. Dalam hal ini, konsep pembangunan berkaitan erat dengan dengan konsep keberhasilan jika tidak ada usaha berupa pembangunan. Usaha pembangunan adalah harapan keberhasilan. Keberhasilan pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat atau lazim disebut mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat. Suatu pembangunan dikatakan berhasil apabila ada kesesuaian antara perencanaan dan realitasnya, atau kegiatan itu mencapai tujuan seperti yang kehendaki. Dengan demikian jika ingin berhasil dalam usaha atau pembangunan, perlu ada perencanaan lebih dahulu. Perencanaan dituangkan dalam bentuk program-program kerja yang dilaksanakan dengan kerja keras, jujur, disiplin, idealisme, keahlian, dan professional merupakan cirri utama manusia berkualitas dan ingin maju. Orang yang tidak memiliki cirri utama tersebut sulit mencapai keberhasilan.
Factor-faktor yang mendukung keberhasilan, antara lain :
a.       Kemauan keja keras, jujur, disiplin, dan idealisme
b.      Keahlian dan professional di bidangnya
c.       Fasilitas yang tersedia
d.      Perencanaan yang baik dan sempurna, serta
e.       Tujuan sebagai ukkuran keberhasilan
Keberhasilan ada dua kemungkinannya, yaitu keberhasilan nyata (real) dan keberhasilan semu. Keberhasilan nyata yaitu keberhasilan yang memenuhi criteria sebagai berikut :
a.       Menyejahterakan individu dan masyarakat luas
b.      Menciptakan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dengan alam dan lingkungan, serta
c.       Berdasarkan fakta, bukan hanya angka statistic
Dan apabila tidak memenuhi kriteria ini, keberhasilan itu disebutkan kebehasilan semu.
Dampak Keberhasilan
Keberhasilan serta usaha atau pembangunan dapat menimbulkan dampak positif adalah manfaat atau hikmah yang dapat dipetik dari keberhasilan tersebut. Dampak positif dapat berupa :
a.       Pemantapan percaya diri karena ada kemampuan
b.      Mempertebal iman kepada Tuhan Yang Maha Esa
c.       Penghargaan pada harkat dan martabat manusia
d.      Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
e.       Kamakmuran dan kedialan masyarakat
Sebaliknya pula, keberhasilan mungkin dapat menimbulkan dampak negative bagi individu tertentu, terutama yang berfungsi sebagai pelopor keberhasilan itu. Dampak negative yang dimaksud dapat berupa kerugian moral yang bersifat subjektif, yaitu :
a.       Takabur karena merasa mampu mengatasi masalah sendiri
b.      Individualism karena merasa tidak perlu bantuan orang lain
c.       Sombong karena menganggap dirinya super
d.      Memperlemah iman kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena cenderung mengagungkan kekuatan usaha dengan kemampuan akal
e.       Cenderung menumbuhkan ketidakadilan dalam diri orang yang berhasil itu
Kegagalan dan dampaknya
Kebalikan dari keberhasilan adalah kegagalan. Factor pendukung pada keberhasilan tidak dienuhi pada kegagalan. Kegagalan adalah usaha yang tidak mencapai tujuan atau tidak yang direncanakan .
Kegagalan ada dua macam, yaitu, kegagalan total dan kegagalan semu. Kegagalan total adalah usaha yang tidak mencapai tujuan atau tidak memperoleh hasil sama sekali. Kegagalan yang bersifat semu adalah usaha yang dilakukan tidak seimbang dengan hasil yang diperoleh atau mencapai tujuan, tetapi tidak sesuai dengan harapan, dengan kata lain kegagalan semu adalah usaha yang tidak mencapai hasil yang maksimal.
Kegagalan juga dapat memberikan dampak yang positif dan dampak negative. Dampak positif kegagalan adalah hikmah yang dapat dipetik berupa pelajaran dan pengalaman menghadapi masa depan, yaitu berupa :
a.       Dasar untuk mengoreksi diri/kemampuan yang dimiliki
b.      Peringatan bahwa masih ada kekuasaan di atas manusia, yaitu Tuhan Yang Maha Esa
c.       Dasar untuk membangkitkan semangat dan kreativitas mengatasi kegagalan, dan
d.      Pendorong perjuangan masa depan
Disamping dampak positif, kegagalan juga dapat menimbukan dampak negative berupa :
a.       Frustasi atau putus asa karena tidak sanggup menghadapi kenyataan hidup
b.      Merasa remdah diri, malu, ataupun terasing karena kurang kemampuan
c.       Yang paling tragis adalah bunuh diri.